Jenis Seni Tari

  

 JENIS SENI TARI MENURUT PENGELOMPOKANNYA


Jenis Seni Tari Menurut Tema
a. Tari Erotis
Tari erotis adalah tari yang mengandung unsur tingkah laku yang menggambarkan hubungan antara pria dan wanita, jantan dan betina (hubungan asmara).  
Misalnya : Tari Oleg Tanbulilingan (Bali), Tari Gatutkaca Gandrung (Jawa).

b. Mimitis dan Totemitis
Ditinjau dari tema geraknya, tari terdiri dari dua jenis yaitu:
  • Mimitis atau meniru gerak orang, dan
  • Totemitis atau meniru gerak binatang.

Pada dasarnya, gerakan daya ekspresi penari dapat terwujud karena adanya keinginan meniru gerak alam sekitar, gerak binatang, dan sebagainya. Gerakan ini diungkapkan secara jelas dan sadar untuk mencapai ekspresi yang menyerupai keadaan yang ditirunya. 

Pada masyarakat primitif, gerak yang ditiru bukan hanya gerak manusia atau hewan saja, bahkan gerakan alam seperti hujan, angin, daun, laut ataupun gerak kekuatan diluar diri manusia, seperti gerakan-gerakan imajinatif yaitu menggambarkan makhluk halus, setan, dan sebagainya.

Dari tarian ini, timbullah topeng. Karena itu bentuk topeng ada yang berwajah romantis, menakutkan, ataupun sekedar ekspresi wajah saja. Topeng ini akan memperkuat bentuk ungkapan ekspresi yang dimaksud.  
Misalnya: Topeng Kelono, Dadak Merak, Ondel-Ondel

c. Tari Heroik
Tari Heroik/ kepahlawanan ini mempunyai sifat gagah, angkuh, berwibawa, berani, jantan, keperwiraan yang rupanya selalu dikagumi orang karena mempunyai daya tarik yang kuat. Tari heroik biasanya mengambil cerita-cerita yang berkisar pada kegagahan atau kemenangan.
Misalnya: Beksa Lawung, Tarunajaya, Hanuman Obong, Karno Tanding, Rama-Rahwana, Gatotkaca Kiprah.

d. Tari Dramatik
Tari Dramatik lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau wayang yang sifatnya lebih mengarah pada pengungkapan sebuah cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, cerita fiksi/ imajinatif, ataupun berbau kenangan historis. 

Tarian dramatik ini ada yang mementingkan gerak tariannya, ada yang mementingkan dialognya, ada yang berdialog tembang serta ada juga yang mementingkan unsur cerita. Dari masing-masing tari tersebut, mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan satu dengan yang lainnya. Contohnya: Lutung Kasarung, Ramayana, Ande-Ande Lumut.
  • Wayang Orang (menitikberatkan pada faktor cerita, dialog, dan peran)
  • Wayang Topeng (khusus cerita panji)
  • Langendriyan (menitikberatkan pada faktor tembang)
  • Drama Tari (menitikberatkan pada faktor gerak)


Jenis Seni Tari Menurut Jumlah Pemain 

  • Tari Tunggal adalah tari yang disajikan dan dibawakan oleh satu orang penari, baik perempuan maupun laki-laki. Contoh : Tari Gambyong (Jawa Tengah), Tari Jaipong(Jawa Barat), Tari Pendet (Bali), Tari Gandrung (Jawa Timur).
  • Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari dengan karakter tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya, dapat ditarikan dengan sesama jenis ataupun dengan lawan jenis. Contoh : Tari Serampang 12 (Riau), Tari Remo (Jawa Timur), Tari Subali (Jawa Barat), Tari Legong (Bali).
  • Tari Kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan. Contoh : Tari Saman (Aceh), Tari Kecak (Bali),Tari Piring (Sumatera Barat), Tari Bedhaya (Yogyakarta).
  • Tari Massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi. Contoh : Tari Tor-Tor (Sumatera Utara),Tari Poco-Poco (Sulawesi Utara), Tari Cakalele (Maluku), Tari Sajojo (Papua).


Jenis Seni Tari Menurut Genre

1
Tari Tradisional



Tari Tradisional merupakan tarian yang diwariskan secara turun temurun sejak zaman dulu yang dilestarikan dan menjadi bagian dari budaya sebuah daerah. Dalam tari tradisional terdapat filosofi, nilai, simbol dan juga unsur religius. Tarian tradisional biasanya tidak mengalami perubahan cukup besar, baik dari segi irama pengiring, formasi gerakan maupun riasan dan kostum yang dipakai. Tari tradisional sendiri dibagi menjadi dua kategori lagi, yakni tari tradisional klasik dan kerakyatan.
  • Tari Tradisional Klasik merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana atau keraton. Tarian ini sudah baku dan tidak boleh diubah gerakannya. Ciri gerakan tari tradisional kalsik adalah anggun atau berwibawa dengan kostum yang mewah. Tarian seperti ini biasanya digunakan dalam upacara adat maupun penyambutan tamu kehormatan. Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Bedhaya Srimpi dari Jawa Tengah, Pakarena dan Pajaga dari Sulawesi Selatan, dan Tari Sang Hyang dari Bali.
  • Tari Tradisional Kerakyatan merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan rakyat biasa. Tarian ini memiliki gerakan yang tidak terlalu baku dan bisa diimprove. Baik ragam gerakan maupun kostum yang digunakan tergolong sederhana. Tarian tradisional kerakyatan biasanya ditarikan dalam upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan. Contoh tari tradisional kerakyatan adalah Tari Jaipong dari Jawa Barat, Tari Payung dari Melayu, dan Tari Lilin dari Sumatera Barat.

2
Tari Kreasi Baru

Tari Kreasi Baru merupakan tarian yang dikembangkan oleh seorang koreografer/penata tari. Kaidah gerakannya sudah lepas dari gerakan baku dan bersifat bebas. Tarian ini tetap memelihara nilai artistik. Tarian ini terus dikembangkan dengan iringan musik yang lebih bervariasi. Namun gerakan yang ditampilkan tetap gerakan tari yang estetis dan indah. Iringan musik, riasan dan kostum yang digunakan dalam tari kreasi baru sangat beragam sesuai dengan tema yang dibawakan. Tari kreasi baru dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni tari kreasi baru pola tradisi dan non tradisi.


  • Tari Kreasi Baru Pola Tradisi merupakan tarian yang menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Baik dari segi gerakan, musik/irama, rias dan kostumnya terdapat sentuhan tradisionalnya.
  • Tari Kreasi Baru Pola Non Tradisi merupakan tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Baik dari segi gerakan, musik/irama, rias dan kostumnya tidak terdapat sentuhan tradisionalnya. Tarian ini sering disebut dengan tari modern.

3
Tari Kontemporer

Tari Kontemporer merupakan tarian yang menggunakan gerakan simbolik, unik dan mengandung sebuah pesan. Musik/irama yang digunakan juga unik, mulai dari irama musik sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops yang berasal dari teknologi musik digital. Kostum dan riasan yang digunakan juga serba unik, biasanya disesuaikan dengan tema dan ide pertunjukan tarinya. Tari kontemporer biasanya dipentaskan untuk mengenang tokoh, kejadian, maupun hari tertentu yang meninggalkan cerita khusus.

Pada umumnya diperlukan wawasan khusus untuk menikmati jenis tari yang satu ini. iringan musik yang digunakan juga banyak yang kuarang lazim digunakan sebagai lagu pengiring, baik lagu yang sederhana samapi lagu yang menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.

Jenis Seni Tari Menurut Koreografi
Istilah koreografi adalah suatu istilah yang digunakan untuk penyusun tari. Sedangkan untuk menyebut orang yang menyusun tari adalah koreografer. Tari menurut koreografi dapat dibedakan menjadi 3, diantaranya:
a.    Tari Rakyat
b.    Tari Klasik
c.    Tari Kreasi Baru dan Modern
A) Tari Rakyat
Tari Rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat tertentu sejak zaman primitif sampai sekarang. Ciri-ciri tari rakyat adalah :
  • Sederhana ( pakaian,rias,gerak dan ringan )
  • Tidak mengindahkan norma-norma keindahan
  • Memiliki kekuatan magis
Contoh tari rakyat: Lengger, Tayub, Orek-Orek, Joget, Kubrasiwa, Buncis, Dolalak, Sintren, Angguk, Rodat.
B) Tari Klasik
Tari Klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman feudal. Tari ini biasanya hidup dilingkungan keraton.
Ciri-ciri tari klasik adalah :
  • Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
  • Hidup dikalangan raja-raja
  • Adanya standarisasi
Contoh tari klasik adalah Tari Bedhaya, Tari Srimpi, Tari Lawung Ageng, Tari Lawung Alit dan juga karya-karya empu tari baik Empu Tari Gaya Yogyakarta dan Empu Tari Gaya Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman  yang sampai sekarang masih bisa dinikmati seperti :
  • Gathotkaca Gandrung
  • Bondabaya
  • Bandayuda
  • Palguna-palgunadi
  • Retna Tinanding
  • Srikandi Bisma
C) Tari Kreasi Baru dan Modern


Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan  perkembangan zaman dan diberi nafas Indonesia baru. Contoh tari kreasi  baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari Sanggar Kembang Sore dari Yogyakarta. 
Contohnya adalah :
  • Tari Kupu-Kupu
  • Tari Merak
  • Tari Roro Ngigel
  • Tari Ongkek Manis
  • Tari Manipuri
  • Tari Roro Wilis,dll
Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari modern adalah :
  • Caca
  • Break Dance
  • Penari Latar
  • Samba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ragam Gerak

Periodisasi Seni Tari

Pengertian Seni Tari