Hyperautomation: Revolusi Otomatisasi Proses Bisnis di Era Digital
Hyperautomation
Dalam
dekade terakhir, otomatisasi telah menjadi kunci transformasi digital. Namun,
dengan kompleksitas bisnis yang semakin meningkat, otomatisasi tradisional
tidak lagi cukup. Pemodelan proses bisnis terus berkembang dengan berbagai
inovasi yang memanfaatkan teknologi canggih. Salah satu inovasi terkini yang
sangat berpengaruh adalah hyperautomation. Konsep ini mengacu pada
penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin
(ML), robotic process automation (RPA), dan process
mining untuk mengotomatisasi proses bisnis secara menyeluruh dan
skalabel. Menurut Gartner, hyperautomation adalah salah satu tren
teknologi strategis yang akan mendominasi bisnis hingga 2025.
Apa Itu Hyperautomation?
Hyperautomation adalah pendekatan otomatisasi yang
melibatkan kombinasi berbagai alat teknologi untuk meningkatkan efisiensi,
akurasi, dan kecepatan proses bisnis. Tidak seperti otomatisasi tradisional
yang hanya fokus pada tugas-tugas tertentu, hyperautomation mencakup
seluruh siklus hidup proses bisnis, mulai dari identifikasi, analisis, hingga
eksekusi otomatis. Hyperautomation bukan sekadar otomatisasi tugas-tugas
rutin. Ini adalah pendekatan end-to-end yang mencakup seluruh
siklus proses bisnis, mulai dari identifikasi, analisis, desain, hingga
eksekusi dan optimasi berkelanjutan. Berbeda dengan RPA yang hanya
mengotomatisasi proses berbasis aturan, hyperautomation memadukan
teknologi berikut:
Teknologi
utama yang mendukung hyperautomation meliputi:
- Robotic
Process Automation (RPA): Mengotomatisasi
tugas-tugas manual berulang, Bot yang mengisi formulir, memproses invoice,
atau mentransfer data antar sistem.
- Process
Mining: Alat
seperti Celonis menganalisis data log untuk memetakan alur kerja aktual
dan menemukan inefisiensi.
- AI
dan ML: Memberikan
kemampuan prediktif dan pengambilan keputusan berbasis data contohnya model
prediktif untuk manajemen inventaris atau chatbot yang memahami bahasa
alami.
- Low-Code/No-Code
Platforms: Memungkinkan
pengguna non-teknis untuk merancang solusi otomatis seperti membangun
aplikasi otomatis tanpa keterampilan coding, seperti menggunakan Microsoft
Power Apps.
- Integrasi API dan IoT: Sensor IoT di pabrik yang memicu pemeliharaan otomatis melalui sistem ERP.
Perbedaan Hyperautomation vs Otomatisasi Tradisional
|
Aspek |
Otomatisasi Tradisional |
Hyperautomation |
|
Cakupan |
Tugas tunggal (misalnya, input
data) |
Seluruh proses bisnis lintas
departemen |
|
Teknologi |
Hanya RPA atau scripting |
Kombinasi RPA, AI, process
mining |
|
Fleksibilitas |
Kaku (hanya mengikuti aturan) |
Adaptif (belajar dari data) |
|
Analitik |
Terbatas pada pelaporan
sederhana |
Prediktif dan preskriptif |
Manfaat Hyperautomation dalam Pemodelan Proses Bisnis
- Efisiensi
Operasional
Hyperautomation memungkinkan perusahaan mengurangi
waktu penyelesaian tugas dengan menghilangkan hambatan manual dalam proses
bisnis.
- Akurasi
Tinggi
Dengan memanfaatkan AI dan RPA,
kesalahan manusia dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan kualitas hasil
kerja.
- Skalabilitas
Inovasi ini dapat diterapkan di
berbagai departemen atau fungsi bisnis tanpa memerlukan perubahan besar pada
infrastruktur.
- Analitik
Real-Time
Hyperautomation memungkinkan pemantauan proses
secara langsung, memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan strategis.
- Fleksibilitas
Proses dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang dinamis, termasuk menghadapi perubahan pasar atau regulasi.
Contoh Implementasi: Domino's Pizza
Domino's
Pizza adalah salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan hyperautomation
untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional. Berikut
adalah beberapa cara mereka menggunakan teknologi ini:
- Otomatisasi
Pemesanan
Domino's menggunakan chatbot
berbasis AI untuk menerima pesanan melalui berbagai platform seperti aplikasi
mobile, situs web, bahkan media sosial. Teknologi ini memungkinkan pelanggan
memesan dengan cepat tanpa harus berbicara dengan staf manusia.
- Pelacakan
Pesanan Real-Time
Dengan memanfaatkan process
mining dan analitik data real-time, Domino's memberikan fitur
pelacakan pesanan kepada pelanggan sehingga mereka tahu status pesanan mereka
dari awal hingga selesai.
- Optimalisasi
Logistik
Domino's menggunakan algoritma
berbasis AI untuk mengoptimalkan rute pengiriman pizza. Hal ini tidak hanya
mempercepat waktu pengiriman tetapi juga mengurangi biaya operasional.
- Personalisasi
Penawaran
Dengan analitik data pelanggan,
Domino's dapat menawarkan promosi yang disesuaikan berdasarkan preferensi atau
riwayat pembelian pelanggan.
Hasilnya:
- Waktu
pemrosesan pesanan berkurang secara signifikan.
- Kepuasan
pelanggan meningkat karena pengalaman yang lebih cepat dan personal.
- Efisiensi operasional meningkat dengan pengurangan biaya logistik hingga 20%.
Langkah-Langkah Implementasi
Hyperautomation
- Identifikasi
Proses yang Tepat
Pilih proses bisnis yang memiliki
volume tinggi, berulang, dan rentan terhadap kesalahan manual.
- Gunakan
Teknologi Pendukung
Terapkan alat seperti RPA untuk
tugas manual, AI untuk analitik prediktif, dan process mining untuk
memahami alur kerja saat ini.
- Integrasikan
Sistem
Pastikan semua alat teknologi dapat
bekerja sama dalam ekosistem digital perusahaan.
- Pantau
dan Tingkatkan
Gunakan data real-time untuk
mengevaluasi kinerja sistem otomatisasi dan identifikasi area perbaikan lebih
lanjut.
Komentar
Posting Komentar